Mengunjungi Imam Bukhari ra.
Imam Bukhari, nama ini tak asing bagi umat Islam pada Umumnya, karena sangat popularnya sebuah kitab hadis, yaitu saheh Bukhari. Nama lengkap penyusun Jami hadis saheh itu adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah Al Bukhari. Tokoh agung ini dilahirkan di Bukhara tanggal 13 bulan Syawal tahun 194 H. Konon beliau dilahirkan bertepatan dengan dilaksanakannya shalat jum'at.

Beliau tumbuh dalam keadaan yatim. Akan tetapi kondisi yang demikian tidak menyurutkan minat dan semangatnya dalam menuntut ilmu. Sejarah mencatat, Khurasan (Iran), Irak, Syam (Siriya) dan Mesir adalah negara yang pernah disinggahinya dalam menuntut ilmu.

Imam Bukhari adalah muslim cemerlang, cendikiawan yang gemilang. Itu pula yang membuat guru-guru yang pernah mengajarnya berdecak kagum. "Dunia tidak pernah memiliki ahli, pakar, dan penghafal hadis secemerlang Al Bukhari", puji ustadz-ustadznya. Adapula gurunya yang mengatakan, 'aku mengandaikan diriki menjadi satu rambut yang tumbuh di dada Muhammad bin Ismail Al Bukhari', tiada lain maksud ungkapan itu ingin menunjukan betapa agungnya tokoh kita yang satu ini.

Mayoritas guru-guru yang pernah mengajarnya menyatakan pujian-pujian pada Al Bukhari, hingga ada gurunya yang menyebut Al Bukhari dengan Imamul Muhaditsin, penghulu ahli hadis, ada pula yang menyebutnya thabibul hadis, dokter hadis. Catatan sejarah mencatat ada 1000 orang guru besar yang pernah ditimba ilmunya oleh Imam Al Bukhari.

Al Bukhari menghasilkan banyak karya. Diantaranya Al Adab Al Mufrad, Tarikh Al Bukhari dan lain-lain. Namun yang fenomenal dari sekian karyanya adalah kitab saheh Al Bukhari. Sebenarnya beliau memberi nama ensiklopedinya ini dengan 'al Jami' al Musnad as Saheh al Mukhtashor Min Umuri Rasulillahi Saw wa Sunanihi wa ayamihi', ensiklopedi hadis-hadis saheh ringkasan dari hal-hal yang berkaitan dengan Rasulullah Saw; berupa perilaku, suri tauladan serta kejadian-kejadian semasa hidupnya.

Kitab ini menempati posisi yang sangat prestisius di kalangan umat Islam; karena akurasi kesahihannya, kitab ini menempati posisi kedua setelah Al Quran sebagai yurisprudensi Islam atau sumber hukum Islam. Banyak versi mengenai motif penyusunan kitab ini.

Diantaranya ada satu versi yang mengatakan dari anjuran salah seorang gurunya. "Coba kamu buat sebuah kitab yang merangkum hadis-hadis Rasul yang sahih", demikian titah gurunya. Kata-kata sang guru begitu mengena dihati Al Bukhari, hingga Al Bukhari menghabiskan waktu 16 tahun dari usianya untuk mengecek, mendata, dan menyeleksi ribuan hadis nabi Saw.

Dikisahkan setiap Al Bukhari hendak memasukan satu hadis dalam kumpulan hadis sahehnya itu, Al Bukhari whudu terlebih dahulu, kemudia shalat dua rakaat. Selama penulisan kitab tersebut Al Bukhari terkadang berpindah tempat, Mekah-Madinah, Bahsrah (Irak)-Bukhara (Uzbekistan) dan negeri-negeri lainnya.

Diantara kalam hikmah yang diungkapkan Al Bukhari adalah 'Pujian dan hinaan bagilku adalah sama'. , 'Aku sangat berharap bisa menghadap Allah taala dengan tidak membawa dosa ghibah, menggunjing orang, satupun. 'Aku hafal seratus seribu hadis', Al Bukhari tahaduts bini'mah, menyampaikan nikmat Allah yang diberikan padanya.

Sosok agung itu berpulang kehadhrat Allah malam 'Idul Fitri tahun 256 H.

Allahumman Fa'na bibarkatihi.

0 komentar

Posting Komentar