Tips Agar Anak Tak Malas Saat Berpuasa Sehat Bugar Selama Ramadhan
Tips Agar Anak Tak Malas Saat Berpuasa Sehat Bugar Selama Ramadhan - Anak bertubuh gempal itu tampak gemetar. Raut wajahnya tegang. Sesaat kemudian ia meluncur deras dari ketinggian 10 meter. Tubuhnya yang diikat tali pengaman bergelayut di seutas tali sepanjang 50 meter. “Mamaaaaa…toloooong,” ujar Haikal, nama anak itu, saat meluncur di arena flying fox, Selasa, 2 Agustus 2011. Sebelumnya : Khasiat Kurma Saat Berbuka Puasa Perut Siap Menerima Makanan Berat dan Tips Agar Lambung Sehat saat Berbuka Dan Sahur Puasa

Saat itu Haikal bukan tengah berada di arena permainan flying fox di sebuah tempat wisata, melainkan di kawasan Masjid Fatimatuzzahra, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah.

Siswa SD Al Irsyad 2 Purwokerto itu tengah ikut kegiatan Ramadan Ceria. Program sejenis pesantren kilat itu diadakan setiap tahun oleh mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman. Kali ini, selain Haikal, ada 103 siswa SD lainnya dari seluruh penjuru Banyumas, Jawa Tengah, yang ikut bergabung di acara itu.

Menurut Handoko, santri yang mengikuti kegiatan itu diajak melakukan aktivitas yang menguras adrenalin, seperti flying fox dan rapelling. “Ini aman, semua sudah menggunakan alat yang standar,” katanya.

Namun tidak semua santri cilik bisa menikmati kegiatan itu. “Saya takut, saya nggak ikut saja,” ujar Annisa, 9 tahun, sesaat sebelum meluncur turun. Setelah diberi pengertian dan motivasi, Annisa akhirnya bersedia ikut meluncur. Bukannya trauma, Annisa justru ingin mengulanginya lagi.

Selama tiga hari di pesantren itu para peserta diajarkan berbagai hal. Dari mengaji bersama, diajarkan agar tidak bermalas-malasan saat menjalankan puasa Ramadhan, hingga diberi pengenalan terhadap lingkungan sekitar. “Pendidikan agama kan bukan hanya soal mengaji, tapi juga bagaimana mereka berempati terhadap sesamanya,” ujar Handoko.

Sejumlah peserta mengaku senang mengikuti kegiatan itu. “Senang. Saya bisa berkenalan dengan banyak teman baru dari sekolah lain,” ujar Annisa.

Meski anak-anak itu senang ikut pesantren, mata mereka tak lepas dari jam dinding yang ada di masjid tersebut. Bahkan, salah seorang santri tampak membawa jam dinding yang biasa dipasang di dinding kamarnya ke acara tersebut. “Biar saat buka kita tidak telat,” ujar bocah itu malu-malu.

Sementara di Padang, Sumatera Barat, lebih dari 147 ribu siswa se-Kota Padang mengikuti Pesantren Ramadan. Kegiatan itu digelar mulai 2 hingga 25 Agustus 2011. Pesantren dilaksanakan di 1.250 masjid dan musala di Padang.

Kepala Dinas Pendidikan Bambang Sutrisno mengatakan Pesantren Ramadhan diikuti 52.447 murid SD, siswa SMP 50.497, dan 44.375 siswa SMA sederajat. Pesantren Ramadan ini juga wajib diikuti siswa yang beragama Islam karena nilainya langsung akan dimasukkan ke nilai rapor di sekolah. “Guru juga diwajibkan terlibat aktif pada Pesantren Ramadhan," kata Bambang, Selasa, 2 Agustus 2011.

Para siswa akan mengikuti pesantren di masjid dan musala terdekat. Kegiatan ini berlangsung hampir setiap hari, kecuali Jumat dan Ahad diliburkan. Materi yang diajarkan yaitu tentang keimanan, ibadah, akhlak dan pemantapan akidah. Usai mengikuti pesantren, para peserta akan mendapatkan sertifikat.

Pesantren Ramadhan di Padang sudah berlangsung selama tujuh tahun. Tahun ini Pemerintah Kota Padang mengeluarkan dana sebesar Rp 2,1 miliar untuk pelaksanaannya.

0 komentar

Posting Komentar